Minggu, 10 Januari 2010

Shahid Malik Direshuffle, Menteri Muslim Inggris

Diam-diam di Inggris ada Menteri yang beragama Islam, namanya Shahid Malik. Masih keturunan Pakistan, Shahid menjawab Menteri Pembangunan International. Saat ini, ketika Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, membongkar pasang kabinetnya, Shahid termasuk yang dirombak, namun beliau dipromosikan menjadi Menteri Kehakiman.

Sebagai anggota parlemen, Malik berpengalaman dalam penanggulangan kejahatan anak muda di Inggris.

"Di saat saya sesungguhnya menyukai tugas internasional saya untuk menyampaikan keadilan pada seluruh kemiskinan di seluruh dunia, saya dengan senang hati mengambil kesempatan untuk membuat warga Inggris mendapatkan keadilan," kata Shahid seperti dilansir dari The Guardian, Minggu (5/10).

Untuk mencapai posisinya sekarang, Shahih menempuhnya dengan penuh perjuangan. Orang barat cuma mengakunya saja maju dan modern, tapi urusan rasial, mereka punya cacat besar.

Sebagai seorang muslim yang berwajah asia, Shaih Malik kerap kali mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan. Misalnya, pernah dipukuli oleh polisi Inggris dalam suatu kerusuhan ketika ia berusaha meminta polisi menahan diri untuk tidak meladeni kemarahan gerombolan massa.

Dan kejadian tidak menyenangkan itu tetap berlangsung bahwa setelah menjabat sebagai menteri pun. Karena ”tampak muslim”, ia ditahan dan digeledah petugas keamanan Bandara Dulles, Washington DC, bersama dengan dua calon penumpang yang kebetulan juga muslim.

Sebelumnya, ia juga pernah mendapat perlakuan serupa di Bandara JFK, New York. Ironisnya, dua kali kedatangannya ke AS tersebut adalah untuk memenuhi undangan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS dalam rangka membicarakan mengenai masalah keamanan dunia dan terorisme.

Tapi itu semua tidak pernah menyurutkan langkahnya. Shahid Malik, yang keluarganya berasal dari Pakistan ini, berjuang keras dari bawah untuk membangun karier politiknya ditengah-tengah prasangka terhadap dirinya sebagai kaum minoritas di Inggris.

Beberapa jabatan dalam berbagai organisasi telah menjadi ajang unjuk kemampuannya, seperti National Chair of the Urban Forum, Commissioner to the Northern Ireland Equality Commission (1999-2002), Commissioner for Racial Equality, Great Britain, Vice-Chair of UNESCO UK, Government Adviser on Community Cohesion and Neighbourhood Renewal, dan Member of Parliament for Dewsbury (2005).

Titik cerah karir politiknya dimulai ketika ia terpilih masuk dalam Komite Eksekutif Nasional Partai Buruh pada tahun 2000, sebagai orang non-kulit putih pertama yang bisa masuk dalam posisi bergengsi tersebut.

Shahid Malik kemudian ditunjuk oleh PM Inggris Gordon Brown pada tanggal 27 Juni 2007 untuk memimpin Departemen Urusan Pembangunan Internasional. Sebuah departemen yang saat ini memiliki anggaran sebesar 10 miliar dollar AS untuk diberikan kepada negara manapun yang membutuhkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

Resep suksesnya bukan hal baru. Kerja keras, percaya diri dan tekad kuat untuk meraih apa pun yang diinginkan, adalah tiga prinsip yang dipegang teguh dalam menapaki cita-citanya. Perjuangan Shahid Malik ini seharusnya dapat menjadi motivasi bagi orang muda, dari latar belakang apapun, untuk berjuang mewujudkan cita-citanya.

Bulan Juni lalu, Menteri yang masih sangat muda ini (lahir 1967), juga datang ke Indonesia, menghadiri acara World Peace Forum yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta. Selain itu juga mengunjungi kantor PBNU di Jalan Kramat Raya dan PP Muhammadiyah di Menteng.

Kalau memperjuangkan jabatan menteri, mestinya seperti Shahid Malik ini, perjuangannya betul-betul dakwah, dilihat dari segi mana pun. Jangan seperti para pecundang politik di negeri kita, mengejar jabatan Menteri sekedar untuk gagah-gahan, bahkan sekedar mengejar materi, naudzubillah.
Posted by ndhuz at 8:43 AM 0 comments
Labels: dakwah, menteri, motivasi, muslim, teladan
Terowongan Bawah Tanah Menjadi Sumber Penghidupan Gaza
Ratusan terowongan bawah tanah berada di bawah perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir telah menjadi sumber penghidupan 1,6 juta rakyat Palestina dalam menghadapi blokade Israel terhadap Jalur Gaza semenjak Jalur Gaza berhasil dikuasai oleh kelompok Hamas yang sebelumnya telah memenagi pemilihan umum secara demokratis.

Pada hari Sabtu (4/10), pihak Mesir telah menemukan setidaknya tiga dari terowongan bawah tanah tersebut dan menahan sejumlah besar bahan bakar yang akan diseludupkan melalui terowongan tersebut.

Sebuah sumber mengatakan bahwa ada sekitar 6.000 jiwa Palestina yang bekerja untuk sebuah industri, dan membutuhkan bahan bakar tersebut untuk beroperasi. Pabrikan industri tersebut bekerja dibawah pengawasan Hamas.

Ehab Gheissen, seorang juru bicara Hamas, mengatakan adalah hak bangsa Palestina untuk menggunakan segala cara untuk tetap dapat bertahan hidup di tengah blokade Israel terhadap wilayah tersebut. Menurutnya, hak ini termasuk menyeludupkan berbagai kebutuhan hidup bangsa Palestina, dan pihak Hamas mengawasi semua barang yang masuk melalui terowongan tersebut.

Sebelumnya, terowongan tersebut digunakan untuk menyeludupkan persenjataan yang diperlukan untuk melakukan perlawanan terhadap pendudukan Israel di tanah Palestina. Namun dengan adanya blokade dari Israel, terowongan tersebut berubah fungsi dan digunakan untuk menyeludupkan berbagai kebutuhan hidup untuk rakyat Palestina.

Keterbatasan persediaan kebutuhan hidup telah menyebabkan harga pokok produksi dari beberapa barang naik hingga jutaan dolar. Dan terowongan tersebut menjadi sebuah jawaban untuk rakyat Palestina untuk tetap bertahan hidup.

Terowongan bawah tanah tersebut digunakan untuk menyeludupkan berbagai obat-obatan, pakaian, dan berbagai bahan makanan. Walaupun demikian, kebutuhan hidup untuk 1,6 juta jiwa masih teramat susah untuk dipenuhi.

Namun betapapun terowongan bawah tanah ini menjadi sebuah sumber penghidupan rakyat Palestina, nyawa tetap menjadi taruhan keitka melalui terowongan ini. Menurut laporan PBB setidaknya ada sekitar 45 nyawa telah melayang ketika melalui terowongan ini. Ditambahkan, hingga kini 85% rakyat Palestina hidup dengan ketergantungan dari bantuan kemanusiaan dan angka pengangguran telah mencapai 45%.

beritamuslim.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar